Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PIK 2 Buka Suara soal Heboh Polemik Proyek Strategis Nasional di Tangerang

Riyan Rizki Roshali , Jurnalis-Minggu, 12 Januari 2025 |22:49 WIB
PIK 2 Buka Suara soal Heboh Polemik Proyek Strategis Nasional di Tangerang
Ilustrasi PIK 2/antara
A
A
A

"Kami pun pertegas PSN ini tidak merusak mangrove yang ada tetapi merevitalisasi dan menambah yang sebelumnya 91 hektare dan menjadi 515 hektare," paparnya.

Toni menambahkan, dengan adanya pembangunan PSN di kawasan pesisir pantai utara Kabupaten Tangerang diklaim bisa membawa dampak positif bagi pemerintah.

Salah satunya yaitu dapat menambah penerimaan tenaga kerja bersekala besar dan meningkatkan sektor pariwisata dalam negeri.

"Kita itu menargetkan kurang lebih 6.500 tenaga kerja yang nanti akan timbul akibat PSN ini. Kemudian ada multi efek lainnya yaitu peningkatan pariwisata. Dimana saat ini sudah ada beberapa restoran atau tenan yang ada di PSN, artinya ini akan menambah tenaga kerja," kata dia.

Sementara itu, Ketua Barisan Ksatria Nusantara, Muhammad Rofii Mukhlis menambahkan bahwa terkait pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini dinilai tidak berdasar dan relevan dengan ketentuan pemerintah.

Sebab kata dia, hal ini bertolak belakang dengan hasil keputusan pemerintah yang saat itu dibawah kepemimpinan Kiai Maruf Amin sebagai Wakil Persiden RI.

"Jadi MUI Pusat ini belum pernah tabayun ketika mereka melakukan Rakernas untuk membatalkan PSN ini. Padahal PSN ini bukan kemauan dari PIK dan itu berdasarkan Perpres RI dan Wakil Presiden itu Kiai Maruf Amin yang dimana beliau juga mantan Ketua MUI," ungkapnya.

Cak Ofi -- panggilan akrabnya-- menyayangkan, bila pernyataan dan keputusan MUI Pusat untuk membatalkan proyek strategis nasional yang dimana hal itu akan berdampak baik terhadap masyarakat.

"Kami menghormati keputusan itu, tetapi setidaknya mereka bisa tabayun terlebih dahulu, karena PSN ini melakukan pembangunan di lahan kosong dan terbengkalai," tuturnya.

Oleh karena itu, dia berharap, MUI bisa terlebih dahulu melakukan proses musyawarah kepada setiap stakeholder terkait sebagai upaya memberikan solusi dan dukungan terhadap kemaslahatan publik dan negara.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement