Dalam hal ini, Sigit menekankan, Indonesia harus bisa memanfaatkan momentum bonus demografi ini untuk melakukan lompatan menuju negara maju.
"Jadi tentunya harapan kita kalau kiita bisa memanfaatkan kita akan melompat jadi negara maju. Namun apabila gagal maka ini akan bencana demografi yang tentunya akan mengancam dan menjadi beban bagi keutuhan NKRI dan tujuan nasional," kata Sigit.
Lebih dalam, Sigit mengungkapkan, dengan memanfaatkan bonus demografi, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada diangka enam persen. Dengan begitu, bangsa ini bakal keluar dari Middle Income Trap.
"Disisi lain, harapan kita kalau semua berjalan dengan baik pertumbuhan ekonomi berjalan baik, di angka enam persen. Kita bisa lewati Middle Income Trap di tahun 2041. Kalau pertumbuhan ekonomi kita di atas tujuh persen haarapan kita kita bisa keluar di tahun 2034, kalau 8 persen bisa lebih cepat lagi. Ini pertaruhan kita dan rekan-rekan Hima Persis harus mempersiapkan diri dengan baik," papar Sigit.
Oleh karenanya, Sigit menegaskan, segala kesiapan harus dipersiapkan mulai dari saat ini. Diantaranya adalah menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
"Karena waktunya tidak lama, sekarang sudah 2025, di tahun 2030 sudah mulai. Harus kita siapkan dengan baik SDM unggul. Sehingga saat puncak demografi kita semua sudah siap. Ini tantangan kita, dan saya yakin kita siap menghadapi hal tersebut," pungkasnya.
(Awaludin)