Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gadis Cantik Mau Jadi Pekerja Kopi Cetol, Kemiskinan dan Putus Sekolah Alasannya

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 20 Januari 2025 |18:36 WIB
Gadis Cantik Mau Jadi Pekerja Kopi Cetol, Kemiskinan dan Putus Sekolah Alasannya
Gadis cantik mau jadi pekerja Kopi Cetol karena desakan ekonomi (Foto : Okezone/Avirista)
A
A
A

2. Keluarga Tidak Mampu

Menurutnya, anak-anak yang jadi pelayan warung kopi cetol itu mayoritas datang darı keluarga tidak mampu. Dimana satu orang yang sempat diasesmen pekerja sosial Kemensos, ayahnya bekerja sebagai serabutan dengan penghasilan tidak menentu per harinya. Desakan ekonomi itu membuatnya bekerja sebagai pelayan warung kopi.

"Awalnya kerja dibilangin di warung kopi, (ada unsur asusilanya) nggak tahu, ternyata di dalamnya kan beda-beda, saya nggak tahu di dalamnya seperti apa, kan anak-anak ada yang menghindar (diajak bertindak asusila), ada penolakan seperti itu, itu ada," terangnya.

Tapi karena desakan ekonomi keluarga membuat sang anak nekat menjadi pelayan warung kopi cetol alias kopi plus - plus. Bahkan dari hasil asesmen ada kongkalikong antara penyedia jasa dalam hal ini pemilik warung kopi, dengan sang anak atau korban.

"(Korban anak) dia tidak mengatakan secara langsung kepada orang tuanya bahwa dia bekerja di situ. Artinya ada bahasa kita kongkalikong, dengan makelarnya dan pemiliknya itu, bahwa anak ini ternyata tidak terang-terangan mengatakan pada orang tua bahwa dia bekerja begitu," bebernya.

Saat ini sembari menunggu proses hukum berjalan, para pelayan anak itu di tempatkan di rumah masing-masing sambil diawasi oleh pekerja sosial, serta pendampingan darı kepolisian, dinas sosial, dan dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP3A).

"Akan mendampingi psikologisnya masing-masing. (Selanjutnya) Ada tindak lanjut memang, tapi jika anak-anak ini ada MOU, ya kalau misalkan mereka mau untuk pelatihan kerja misalkan dari dinas sosial, sudah istilahnya akan diarahkan ke mana pelatihan kerja," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, aktivitas kopi cetol di Pasar Gondanglegi, Kabupaten Malang, dioperasi oleh aparat gabungan Polres Malang dan Satpol PP, pada Sabtu 4 Januari 2025. Operasi gabungan ini dilakukan karena aktivitas kopi cetol yang viral itu ada indikasi ke prostitusi terselubung.

Terlihat darı penggerebekan warung kopi di area pasar itu diamankan 32 pekerja perempuan, sebagian berpenampilan cantik dan berpakaian seksi. Dari 32 pekerja perempuan itu, 7 di antaranya ternyata masih anak di bawah umur.

Kopi cetol sendiri merupakan istilah khas di area Pasar Gondanglegi, Malang. Dimana kopi cetol sama dengan kopi pangku, yang mengandung dugaan unsur asusila.
 

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement