JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan, adanya temuan 3 bibit siklon di wilayah Indonesia. Maka itu, wilayah Indonesia bagian Timur khususnya diminta untuk lebih waspada potensi hujan ekstren dan angin kencang disertai kilat dan petir selama sepekan ke depan.
"Dampak dari ketiga bibit siklon ini selain dengan latar belakang beberapa dari fenomena atmosfer tadi, akhirnya menimbulkan dampak, terutama yang kita khawatirkan atau waspadai dan siagakan adalah 96P yang berada di Teluk Carpentaria Selatan Papua," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Sabtu (1/2/2025).
Menurutnya, pengaruh bibit siklon beserta adanya pengaruh La Nina lemah yang mengakibatkan terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Papua, dan juga adanya pengaruh belokan angin di Utara dan di Selatan Papua. Itu mengakibatkan beberapa wilayah di Papua diprediksi segera akan mengalami peningkatan curah hujan, dapat mencapai lebat hingga ekstrem.
"Beberapa wilayah Provinsi yang harus diwaspadai mulai periode tanggal 2-7 Februari yaitu Papua, karena kondisi belokan angin lalu pengaruh La Nina lemah dan adanya bibit siklon 96P, maka perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat dapat berkembang menjadi sangat lebat dan ekstrem itu di Papua," tuturnya.
Dia menerangkan, wilayah Papua Pegunungan dan Papua Selatan, lalu Papua Barat Daya dan Papua Barat perlu diwaspadai dan siagakan pula. Tak hanya di Papua, wilayah Indonesia lainnya pun harus diwaspadai dan siagakan, yakni di Nusa Tenggara Timur, terutama wilayah Kupang dan sekitarnya.
"Bahkan perlu disiagakan karena intensitas hujan diprediksi semakin meningkat. Lalu, di Nusa Tenggara Barat disusul di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, ini terutama dipengaruhi bibit siklon di Selatan, NTT dan NTB secara tak langsung," terangnya.
Lalu, kata dia, di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur yang diprediksi mengalami peningkatan curah hujan, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jawa Barat dan Jambi. Selain peningkatan curah hujan yang dapat mencapai sangat lebat dan dimungkinkan menjadi ekstrem, juga perlu diantisipasi faktor disiagakan tuk mengantisipasi dampak tak langsung dari kemunculan bibit siklon tersebut.