AUCKLAND - Auckland dikenal sebagai kota metropolitan terbesar di New Zealand. Kesibukan, ketenangan hidup dan Aktivitas warganya yang tidak mengurangi semangat mereka untuk ikut membantu warga di belahan bumi lain, salah satunya adalah rakyat Palestina.
Dengan kehidupan serba modern, pendapatan tinggi dan budaya permisif yang dimiliki, warga Auckland memberi respek yang tinggi terhadap tragedi kemanusiaan di Palestina maupun di negara lainnya. Seperti yang terlihat pada Minggu 2 Februari 2025, di Kawasan Downtown, Quay St dekat Britomart Train Station, puluhan warga Auckland berjalan dan melakukan Aksi Bela Palestina di kawasan tersebut.
Masyarakat yang melakukan aksi berasal dari berbagai suku bangsa yang ada di Auckland, termasuk warga asli Maori, laki-laki dan perempuan termasuk terlihat anak-anak dan remaja. Aksi juga dilengkapi dengan dengan bendera Palestina dan beberapa bendera negara lain yang mengalami penindasan, spanduk mengecam pembantaian warga Palestina di Gaza.
Yang menarik aksi ini dipimpin seorang perempuan yang dengan lantang menyuarakan pembelaan terhadap Palestina. Dalam orasinya, dia mengatakan bahwa tragedi kemanusiaan di Palestina tidak bisa dibiarkan dan harus dihentikan. Ada juga orator seorang bocah berusia sekitar 8 tahun yang menyerukan free free Palestine di atas kap mobil yang di desain khusus untuk aksi.
Ada hal unik dari Aksi Bela Palestina di Auckland, yakni setelah berjalan di sepanjang Quay Street, mereka berhenti dan berorasi di Kawasan Downtown dekat pelabuhan yang sejuk. Di tempat tersebut terdapat kertas putih panjang berisi nama-nama korban syuhada yang gugur di Palestina. Masyarakat yang hadir di aksi tersebut dibolehkan memberikan cap jempol yang berwarna hijau, merah dan hitam di kertas panjang yang berisi nama syuhada.