Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siklon Tropis Taliah Menjauh, BMKG: Tetap Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

Binti Mufarida , Jurnalis-Jum'at, 07 Februari 2025 |07:55 WIB
Siklon Tropis Taliah Menjauh, BMKG: Tetap Waspada Potensi Cuaca Ekstrem
Ilustrasi cuaca ekstrem (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan berdasarkan analisa prognosis, Siklon Tropis Taliah saat ini telah bergerak ke arah Barat hingga Barat Daya dan menjauhi wilayah Indonesia. Namun, Siklon Tropis Taliah masih berpotensi memberikan potensi dampak cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.

Siklon Tropis Taliah kini terdeteksi berada di Samudra Hindia selatan Banten, bergerak ke arah Barat – Barat Daya dengan kecepatan 50 knot (95.6 km/jam), yang turut memberikan dampak tidak langsung terhadap terjadinya hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai angin kencang di wilayah Pesisir selatan Bengkulu, Lampung, Banten hingga Jawa Barat. 

BMKG juga memantau sejumlah fenomena cuaca dalam seminggu ke depan yang diperkirakan mempengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. Angin Monsun Asia juga masih menjadi faktor utama penyebab terjadinya hujan di wilayah Indonesia. 

"Faktor lainnya, yaitu fenomena La Nina lemah, terpantaunya Bibit Siklon Tropis 92W dan gelombang atmosfer mendukung peningkatan dalam potensi terjadinya hujan signifikan di beberapa wilayah Indonesia," tulis BMKG dalam keterangan resminya, Jumat (7/2/2025).

Madden Julian Oscilation juga diprediksi berada pada fase 6 hingga sepekan ke depan yang tidak memberikan pengaruh terhadap dinamika atmosfer di wilayah Indonesia. Meskipun demikian, fenomena MJO secara spasial masih bertahan di Samudra Hindia Selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT. Oleh sebab itu, daerah-daerah tersebut masih cukup tinggi potensi cuaca signifikan. 

Selain itu, Fenomena Gelombang Rossby Ekuator terpantau aktif di Laut Cina Selatan utara Kalimantan, Samudra Pasifik utara Sulawesi hingga Papua Papua Barat, dan Papua. Sedangkan, Gelombang Kelvin terpantau aktif di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, utara Kalimantan, Kalimantan bagian Selatan, dan Sulawesi bagian tengah.

 

 Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) juga menunjukkan nilai negatif pada 9-11 Februari 2025, yang mengindikasikan semakin signifikannya potensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, sirkulasi siklonik terpantau di Australia Bagian Utara, Selat Malaka bagian timur Aceh, Samudera Hindia sebelah barat Aceh, dan Laut Sulu, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Pesisir Utara Australia Bagian Utara, Teluk Carpentaria, Laut Arafuru, laut Timor bagian selatan, Aceh, dan Kalimantan Utara.

Daerah konvergensi lain memanjang di Bali hingga Nusa tenggara Timur di Sulawesi bagian Tengah, Laut Jawa, Kalimantan Utara, Selat Makassar bagian selatan, Papua bagian tengah, dan Papua Pegunungan. Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Cina Selatan, pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, di Samudra Hindia selatan Bali, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Arafura.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Prospek cuaca sepekan ke depan:

BMKG memprediksi cuaca selama periode 7 hingga 9 Februari 2025 di Indonesia umumnya hujan ringan. Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

Hujan Sedang – Lebat: 

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua dan Papua Selatan.

 

Hujan Lebat – Sangat Lebat: 

Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat dan Papua Pegunungan.

Hujan Sangat Lebat – Ekstrem: 

NTT dan Sulawesi Selatan.

Potensi Angin Kencang: 

Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTT, NTB dan Maluku.

Sedangkan cuaca selama periode 10 – 13 Februari 2025 di Indonesia umumnya hujan ringan. Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di:

Hujan Sedang – Lebat: 

Jawa Barat, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

Hujan Lebat – Sangat Lebat: 

DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Hujan Sangat Lebat – Ekstrem: 

Nihil.

Potensi Angin Kencang: 

NTT, Sulawesi Selatan dan Maluku.
 

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement