JAKARTA - Indonesia Social Insight (IDSIGHT) melakukan riset 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, bagaimana kinerja para menteri/kepala badan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran di mata publik.
IDSIGHT melakukan riset dengan mencuplik konten media sosial yang dibuat pada pertengahan Januari 2025, dengan pertimbangan hampir semua kementerian/badan telah selesai dengan penataan organisasi dan para menteri/kepala badan telah banyak melakukan aktivitas publik, lebih-lebih bagi nama-nama baru yang kurang dikenali umum.
Direktur Komunikasi IDSIGHT, Johan Santosa mengatakan, dari 55 nama menteri/kepala badan yang masuk dalam penilaian, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo (Mendiktisaintek) Soemantri Brodjonegoro mendapat penilaian paling buruk.
Dalam proses transisi pemecahan dan pembentukan kementerian baru, nama Satryo Soemantri Brodjonegoro menyedot perhatian publik ketika terjadi demonstrasi ASN kementerian menudingnya sebagai figur pemimpin yang arogan dan semena-mena memecat bawahan. Pada saat bersamaan kalangan dosen berstatus ASN menuntut janji pemerintah untuk mencairkan tunjangan kinerja (tukin) yang sudah tertahan selama bertahun-tahun.
"Rentetan masalah tersebut memberikan penilaian buruk yang paling tinggi dari publik (78,8%)," kata Johan dalam keterangannya, Jumat (7/2/2025).
Lalu maraknya judi online menjadi keresahan publik selama beberapa tahun terakhir, hingga aparat kepolisian melakukan “bersih-bersih” dengan menangkap sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (sekarang Komunikasi dan Digital) yang membiarkan situs-situ judol tidak terblokir.
Meskipun sudah tidak lagi menjabat dan berganti posisi di Kementerian Koperasi, tetapi figur Budi Arie Setiadi dinilai bertanggung jawab atas peredaran judol.
“Posisinya sebagai ketua umum relawan Projo menambah tingginya penilaian buruk (71,6%), dari kalangan yang sejak awal memang kontra terhadap garis politik Jokowi,” lanjutnya.