JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP Giri Ramanda N Kiemas menyoroti efisiensi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) yang dilakukan oleh pemerintah Prabowo-Gibran. Terutama pemangkasan atau pengurangan belanja honorarium bagi tenaga honorer.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat komisi II bersama mitra kerjanya di ruang rapat gedung DPR RI, kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Giri khawatir, kebijakan efisiensi anggaran ini diapat menimbulkan PHK massal bagi para tenaga honorer di Indonesia.
"Permasalahan pengangkatan tenaga honorer menjadi PPPK seperti Pak Taufan tadi bicara, kan masih banyak problem sehingga saya mengkhawatirkan akan terjadi banyaknya pemutusan kontrak PHK bagai tenaga honorer," kata Giri.
Dia juga menyinggung program besar pemerintah 'Makan Bergizi Gratis' yang menyebabkan terjadinya efisiensi anggaran. Lalu membayangkan jika sang anak mendapatkan makan siang di sekolah namun orang tuanya justru terkena PHK akibat kebijakan efisiensi ini.
"Begini Pak kita kan pemerintah menginisiasi program makan gratis bagi anak-anak sekolah, tapi bagaimana jika orang tua mereka terkena PHK sehingga makan malam pun mereka bingung kasian pak," ungkapnya.