Di saat Israel dan Hamas mencoba mencari titik temu dalam negosiasi gencatan senjata, AS kembali menunjukkan kecenderungan untuk mendikte situasi. Trump dengan lantang menyatakan bahwa AS akan "menguasai" Gaza, sebuah pernyataan yang tidak hanya kontroversial tetapi juga terkesan mengabaikan kedaulatan Palestina.
Janji-janji manis tentang pembangunan ekonomi dan lapangan kerja tentu saja menarik, tetapi hal ini dinilai sebagai cara AS untuk memperluas pengaruhnya di wilayah yang sudah dilanda konflik berkepanjangan
Sekutu AS lainnya, yang juga merupakan anggota NATO, Turki, menyebut rencana Trump tersebut tidak dapat diterima. Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengingatkan Trump bahwa perang dimulai karena alasan merampas tanah dari Palestina dan meyakinkan bahwa tidak ada peluang untuk berdiskusi tentang masalah ini.
(Rahman Asmardika)