Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diguyur Hujan Deras, Atap Bangunan SMP di Kota Malang Roboh

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 20 Februari 2025 |16:34 WIB
Diguyur Hujan Deras, Atap Bangunan SMP di Kota Malang Roboh
Atap Bangunan SMP di Kota Malang Roboh (foto: Okezone/Avirista)
A
A
A

MALANG - Atap sekolah SMP di Kota Malang roboh diduga akibat hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir ini. Bangunan atap sekolah SMP Islam Al Amin, Kedungkandang, Kota Malang, ini roboh pada Rabu 19 Februari 2025.

Atap bangunan yang roboh berada di lantai dua gedung sekolah di Jalan Kyai Sofyan Yusuf Nomor 425 B. Ruangan itu sebelumnya difungsikan sebagai ruang komputer di atas ruang BK dan ruang guru, pada sebuah sekolah swasta.

Tampak bangunan dengan diameter panjang 6 meter kali 7 meter, dan tinggi sekitar 4 meter itu rusak parah di bagian atapnya, pada Kamis (20/2/2025). Pekerja bangunan dari wali murid, relawan kebencanaan, dan warga sekitar, terlihat bahu membahu membersihkan material reruntuhan bangunan sekolah.

Mereka membersihkan material berupa kayu yang menopang atap bangunan. Beberapa material yang sudah dibersihkan itu diletakkan ditaruh di bagian depan halaman sekolah.

Kepala sekolah SMP Islam Al Amin, Eko Putro menyatakan, robohnya atap sekolah itu terjadi pada Rabu dini (19/2/2025) sekitar pukul 03.00 WIB, menjelang subuh. Kebetulan saat itu ia menerima laporan dari penjaga sekolah bahwa bangunan ruang komputer yang sudah lapuk itu roboh.

"Waktu kejadian itu sudah dikosongkan dan tidak ada aktivitas, karena juga kejadiannya dini hari jadi tidak ada siswa. Di ruangan itu juga sudah dikosongkan setahunan ada," kata Eko Putro, ditemui di sekolah.

 

Eko menambahkan, ruangan itu memang atapnya sudah lapuk setahun terakhir. Tanda-tandanya plafon atap sudah melengkung sehingga beberapa hari berikutnya perangkat komputer dan seisinya dipindahkan. Peralatan komputer itu dipindahkan ke ruangan multimedia lantai satu di bagian belakang sekolah.

"Makanya waktu kejadian itu sudah kosong, komputer dan perlengkapan semuanya sudah tidak ada, sudah dipindahkan. Ini meminimalisir kerugian yang terjadi," ungkap dia.

Namun robohnya sekolah itu membuat aktivitas belajar mengajar di sekolah terpaksa dilakukan secara daring atau online. Pasalnya proses pembersihan material bangunan bisa mengancam keselamatan dan keamanan para siswa.

"Semua siswa belajar daring dari kelas 7, 8, dan 9, total ada 265 siswa, setiap kelas ada enam rombongan belajar. Rencananya kami akan laksanakan pembelajaran daring sampai Sabtu sambil pembersihan material, kalau belum selesai ya sampai Senin baru masuk," tuturnya.
 

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement