Dibanding Gayatri, Raden Wijaya pun lebih praktis bertindak dalam segala situasi-namun ia menghargai watak Gayatri, termasuk kecerdasan, kemampuan reflektifnya, kecintaannya akan ilmu, minatnya mempelajari berbagai bidang, serta kemampuannya mengungkapkan semua itu. Mereka saling melengkapi, laksana sebuah tim yang kompak. Nyaris semua urusan mereka diskusikan bersama.
Topik bahasan kesukaan mereka adalah bagaimana mengejar capaian-capaian baru untuk negeri. Topik besar yang pertama dibicarakan biasanya adalah cara memusatkan kembali prioritas - prioritas dalam negeri
Dari prioritas pertahanan sang ayah, yang dulu disibukkan oleh ancaman Khublai Khan, ke prioritas penyembuhan sisa-sisa luka yang disebabkan konflik internal antara Singasari dan Kediri. Pendeknya, mereka harus mempersatukan bangsa baru mereka, menyejahterakan rakyat, dan memulihkan hubungan-hubungan kebudayaan dan ekonomi dengan negeri - negeri jiran yang penting, seperti India dan Cina.
(Angkasa Yudhistira)