WASHINGTON - Presiden Donald Trump membanggakan sejumlah kebijakannya dalam pidato di depan Kongres pada Selasa, (4/3/2025) dengan mengatakan bahwa “Amerika telah kembali". Sejauh ini pemerintahan Trump telah mengambil langkah-langkah kontroversial yang mengirim gejolak dengan dampak yang dirasakan baik secara domestic maupun global.
Sejak menjabat pada 20 Januari, Trump telah membalikkan kebijakan luar negeri AS, memicu perang dagang, dan memecat puluhan ribu pegawai pemerintah. Pidatonya di depan Kongres kali ini juga dilakukannya hanya sehari setelah dia menghentikan bantuan militer AS untuk Ukraina dan memberlakukan tarif baru yang besar terhadap Meksiko, Kanada, dan China.
"Kepada sesama warga, Amerika telah bangkit," Trump memulai pidatonya sambil disambut tepuk tangan meriah dari sesama anggota Partai Republik. "Negara kita berada di ambang kebangkitan yang belum pernah disaksikan dunia sebelumnya, dan mungkin tidak akan pernah disaksikan lagi."
Pidato berdurasi 100 menit itu merupakan pidato presiden terpanjang di hadapan Kongres dalam sejarah modern AS, menurut The American Presidency Project.
Namun, dalam pidato tersebut Trump hanya berbicara selama beberapa menit untuk membahas kebijakan luar negeri. Ia mengisyaratkan keinginannya untuk terus maju dengan kesepakatan mineral dengan Ukraina yang dikesampingkan setelah pertemuan dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Gedung Putih yang gagal minggu lalu.
"Pada saat yang sama, kami telah melakukan diskusi serius dengan Rusia dan telah menerima sinyal kuat bahwa mereka siap untuk perdamaian," kata Trump sebagaimana dilansir Reuters.
Dia juga mengulangi janjinya untuk membawa perdamaian ke Timur Tengah dan memperluas Perjanjian Abraham, kesepakatan yang ditandatangani selama masa jabatan pertamanya yang membangun hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangga Arabnya.
Trump berjanji untuk menyeimbangkan anggaran federal, bahkan saat ia mendesak anggota parlemen untuk memberlakukan agenda pemotongan pajak besar-besaran yang menurut para analis dapat menambah lebih dari USD5 triliun pada beban utang pemerintah federal sebesar USD36 triliun. Kongres perlu menaikkan pagu utang negara akhir tahun ini atau menghadapi risiko gagal bayar yang akan berdampak parah.