Daerah-daerah pelabuhan seperti Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban menjadi pusat perdagangan, dikuasai oleh Majapahit. Menurut catatan Wang-ta-yuan, pedagang Tiongkok, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua.
Adapun komoditas impornya berupa mutiara, emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi. Mata uang Majapahit dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Sementara catatan dari biarawan Katolik Roma dari Italia bernama Odorico da Pordennone, yang pernah mengunjungi Jawa pada 1321 menyebutkan Istana Majapahit penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.
Daerah-daerah pelabuhan seperti Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban menjadi pusat perdagangan. Di bidang perdagangan walaupun tidak semenonjol Sriwijaya, banyak pedagang Majapahit berperan sebagai pedagang perantara.
(Awaludin)