BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berencana merelokasi warga yang selama ini tinggal di bantaran sungai. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir potensi terjadinya banjir.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menyampaikan pasca banjir mengepung wilayah, ke depan dia akan mengimbau warganya agar warga tak mendirikan bangunan di bantaran sungai.
Sebab, banjir terkadang tidak hanya berdampak pada warga dekat bantaran sungai. Namun, juga mempengaruhi wilayah lain yang lebih jauh.
"Langkah utamanya, kami terus mengimbau jangan terus menggunakan bantaran sungai sebagai tempat tinggal. Kalau toh hanya memang hari ini sudah menjadi tahunan, ada juga mereka yang terdampak tahunan," kata Tri, Jumat (7/3/2025).
Ia meminta agar warga yang selama ini sudah mendirikan bangunan di pinggir kali, agar bisa mulai meniatkan diri untuk pindah. Jika tidak, maka pemerintah akan merelokasi wilayah tersebut.
"Coba untuk kemudian berpindah ataupun pemerintah akan mencoba merelokasi tempat-tempat yang hari ini mengalami banjir yang selalu mereka derita," tuturnya.
Sebelumnya, Tri menyampaikan bahwa pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai instansi untuk segera memulihkan fasilitas publik yang rusak akibat bencana.
"Infrastruktur seperti jalan yang putus dan sekolah yang terdampak tengah diinventarisasi, dan kami akan segera memperbaikinya dengan bantuan dari BNPB dan pemerintah pusat," kata Tri.
Dalam upaya rehabilitasi, Tri menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pemulihan serta memitigasi bencana serupa di masa depan.
Bencana banjir dengan rincian 132 titik di 8 kecamatan dengan 23 ribuan KK terdampak atau 61 ribu warga. Akan tetapi mayoritas titik yang sebelumnya terendam banjir kini mulai berangsur surut.
(Arief Setyadi )