Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Makin Terdesak oleh Rusia, Ukraina Siap Terima Usulan Gencatan Senjata AS

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 12 Maret 2025 |08:48 WIB
Makin Terdesak oleh Rusia, Ukraina Siap Terima Usulan Gencatan Senjata AS
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio melakukan pembicaraan di Jeddah, Arab Saudi terkait usulan gencatan senjata untuk Ukraina. (Foto: X)
A
A
A

JEDDAH - Ukraina telah setuju untuk menerima usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata segera selama 30 hari dengan Rusia, dan mengambil langkah-langkah untuk memulihkan perdamaian yang berkelanjutan antara kedua negara, menurut pernyataan bersama AS-Ukraina pada Selasa, (11/3/2025).

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan AS kini akan menyampaikan tawaran tersebut kepada Rusia, dan keputusan ada di tangan Moskow.

"Harapan kami adalah Rusia akan menjawab 'ya' secepat mungkin, sehingga kami dapat memasuki tahap kedua, yaitu negosiasi yang sesungguhnya," kata Rubio kepada wartawan usai perundingan selama lebih dari delapan jam di Jeddah, Arab Saudi.

Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran ke Ukraina tiga tahun lalu, dan saat ini telah menguasai sekira seperlima wilayah Ukraina dan telah membuat kemajuan signifikan untuk merebut wilayah-wilayah lainnya.

Rubio mengatakan Washington menginginkan kesepakatan penuh dengan Rusia dan Ukraina "secepat mungkin."

"Setiap hari berlalu, perang ini terus berlanjut, orang-orang tewas, orang-orang dibom, orang-orang terluka di kedua sisi konflik ini," katanya, sebagaimana dilansir Reuters.

Reaksi Rusia

Rusia belum mengeluarkan tanggapan resmi atas pernyataan tersebut setelah perundingan AS-Ukraina di Jeddah. Moskow sebelumnya telah mengindikasikan bahwa kesepakatan gencatan senjata sementara tidak dapat diterima, dengan alasan hal itu hanya akan memungkinkan Kyiv untuk menyusun kembali kekuatan dan mempersenjatai diri.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement