Ia lantas mengingatkan Febrie bahwasanya sosok yang dibela saat ini sebelumnya terlibat dan menjadi aktor utama dalam agenda pelemahan KPK di tahun 2019.
"Di mana PDIP sebagai salah satu aktor utama di DPR yang mendorong revisi UU KPK yang kemudian berdampak pada pelemahan KPK. Dan juga turut terlibat dalam memilih pimpinan bermasalah," jelasnya.
Oleh karenanya, ia menilai tindakan Febrie tersebut sangat mencoreng semangat pemberantasan korupsi di Indonesia. Terlebih Febrie pernah menjadi korban dari aksi pelemahan itu.
"Tentu menurut kami tindakan ini tindakan mencoreng dari mantan juru bicara kpk. Dari orang yang pernah merasakan berteriak sebagai bagian dari lembaga yang dilemahkan," pungkasnya.
(Angkasa Yudhistira)