Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Houthi: 53 Orang Tewas Akibat Serangan AS di Yaman, Wanita dan Anak-Anak Jadi Korban

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 17 Maret 2025 |14:31 WIB
Houthi: 53 Orang Tewas Akibat Serangan AS di Yaman, Wanita dan Anak-Anak Jadi Korban
Kerusakan akibat serangan AS di Yaman. (Foto: EPA)
A
A
A

SANAA - Jumlah korban tewas akibat serangan Amerika Serikat (AS) di Yaman telah meningkat menjadi 53 orang, termasuk lima anak-anak, kata kementerian kesehatan Houthi.

AS mengatakan telah meluncurkan gelombang serangan udara yang "tegas dan dahsyat" terhadap sasaran-sasaran Houthi pada Sabtu, (15/3/2025). Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan karena aksi Houthi terhadap pengiriman barang di Laut Merah.

Washington mengatakan beberapa tokoh penting Houthi termasuk di antara yang tewas, tetapi kelompok itu belum mengonfirmasi hal ini.

Houthi Akan Serang Kapal AS

Pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi mengatakan bahwa militannya akan menargetkan kapal-kapal AS di Laut Merah selama AS melanjutkan serangannya terhadap Yaman, demikian dilaporkan BBC.

Memperbarui jumlah korban tewas sebelumnya, juru bicara kementerian kesehatan Houthi Anis al-Asbahi mengunggah di X bahwa 53 orang telah tewas termasuk "lima anak-anak dan dua wanita", dan bahwa 98 orang telah terluka.

Houthi juga mengatakan ada serangan baru AS yang menargetkan mereka di Al Jaouf dan Hudaydah pada Senin, (17/3/2025) pagi. AS belum berkomentar.

Penasihat Keamanan Nasional AS Michael Waltz mengatakan kepada ABC News bahwa serangan pada Sabtu "menargetkan banyak pemimpin Houthi dan melumpuhkan mereka".

"Kami baru saja menyerang mereka dengan kekuatan yang sangat besar dan memberi tahu Iran bahwa sudah cukup," katanya kepada Fox News.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth bersumpah untuk melakukan kampanye rudal "tanpa henti" hingga serangan Houthi berhenti.

"Saya ingin menjelaskan dengan sangat jelas, kampanye ini adalah tentang kebebasan navigasi dan pemulihan pencegahan," kata Hegseth dalam wawancara Fox Business yang disiarkan televisi.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement