Haerul bilang, jembatan itu diakses hampir 80 persen warganya dari luar Dusun 5 setiap hari menuju lahan perkebunan mereka. Jika tidak segera ditanggapi dan dibangun ulang bakal berdampak pada perekonomian warga desanya.
Ia juga mengemukakan jika aliran sungai di lokasi jembatan yang hilang juga merupakan area wisata permandian. Akibatnya, sejumlah gazebo rusak hingga objek wisata setempat ditutup saat ini.
Ditambahkan, dampak dari luapan sungai tersebut juga mengakibatkan abrasi sepanjang kurang lebih tiga kilometer. Haerul meminta pemda segera lakukan normalisasi karena bakal menyapu area persawahan jika dibiarkan mendangkal saat sungai kembali meluap.
Meski demikian, Haerul mengaku kesal karena hingga saat ini pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kolut dikatakan tidak kunjung datang menemui warga di desanya. Adapun BPBD dikagakan telah tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 Wita setelah menyambangi beberapa desa terdampak.
"Terus terang saya kesal kepada pemerintah. Bukan persoalan bantuan tetapi setidaknya cukup hadir beri semangat ke warga kami serta solusi penanganan atas musibah ini," tutupnya.
(Arief Setyadi )