Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mencari Jalan Islah bagi Ba’alawi dan PWI Laskar Sabilillah

Opini , Jurnalis-Selasa, 08 April 2025 |18:46 WIB
Mencari Jalan Islah bagi Ba’alawi dan PWI Laskar Sabilillah
Gus Miftah
A
A
A

Untuk mengislahkan dan mendamaikan antara kubu Habaib dan PWI Laskar Sabilillah tidak mudah. Berbagai tantangan yang menjadi kayu tungkunya harus terlebih dahulu diatasi, seperti fanatisme, sektarianisme, pengkultusan berlebih, politisasi dan monetisasi, serta yang terutama adalah masalah kemiskinan. Alex P. Schmid (2013) mengatakan, moderasi harus dilakukan dengan cara melawan semua pandangan politik maupun agama yang ekstrim.

Tantangan-tantangan tersebut dapat teratasi apabila berbagai hambatan yang menghalangi juga tuntas, seperti tantangan sosial, kultural, dan akademik. Masalah politik dan kemiskinan merupakan faktor paling dominan. Demonstrasi yang berjilid-jilid yang digawangi oleh para Habib adalah karena masyarakat merasa pemerintah dan negara tidak hadir. Ketika kekerasan verbal menyakiti sebagian orang, keadilan tidak kunjung datang.

Para elite mampu menggerakkan massa bukan semata karena sentimen agama, tetapi karena mereka memiiki terlalu banyak waktu luang di saat sulitnya lapangan pekerjaan. Fanatisme masyarakat akar rumput terhadap figur, menurut Marc Leopold Benjamin Bloch (1944), juga lahir dari masyarakat petani yang terikat pada manoralisme dan kepemilikan tanah.

Jalan keluar dari lingkaran setan semacam itu sebenarnya tersedia, melalui penguatan demokrasi, peningkatan kesadaran multikulturalisme, kualitas pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan kesamaan hak di depan hukum. Demokrasi dan multikulturalisme dapat mengikis habis fanatisme dan sektarianisme. Di alam demokrasi inilah, fanatisme dan sektarianisme berkurang. Dan masyrakat berkesadaran multikultural.

Begitu pun dengan kualitas pendidikan dan pengentasan kemiskinan, juga dapat menekan konflik. Namun, pada faktanya, pendidikan dan kemiskinan masih jauh panggang dari api. Itulah sebabnya debat akademik tentang bukti-bukti historis nasab klan Ba’lawi tak mampu memecahkan masalah, karena akar rumput tidak sanggup mengikuti alam pikir ilmiah.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement