 
                "Jokowi saja mendapat sembilan kursi. masa pemenang pemilu hanya dapat tiga kursi. Artinya tidak sebandinglah antara apa yang didapatkan dengan apa yang dikeluarkan oleh Ibu Mega. Sebab kalau Ibu Mega pada akhirnya, misalnya ya, ikut serta di dalam kekuasaannya Pak Prabowo, ya itu artinya beliau punya potensi akan mendapat cibiran publik yang luas," tutur Ray.
Selain dua alasan itu, Ray juga menilai, Megawati memiliki kematangan dalam berpolitik. Ia menilai, Megawati tetal komitmen dalam memegang idealisme dan beretika politik.
"Saya kira politisi muda, umumnya yang menjadi ketua umum partai politik saat ini sepatutnya berguru kepada Ibu Mega. Bagaimana menjaga ideanisme, bagaimana menjaga nilai-nilai, prinsip. Bahwa berpolitik itu bukan semata-mata urusan ikut berkuasa, tapi juga urusan soal bagaimana menyeimbangkan kekuasaan," terang Ray.
"Dengan mempertimbangkan tiga hal ini, saya meyakini Ibu Mega sedari awal tidak akan tertarik dengan, apakah namanya itu, kalaupun ada tawaran yang masuk dalam kondisinya Pak Prabowo," pungkasnya.