Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Negara Bagian AS Teken UU Larang Transplantasi Organ dari China

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 15 April 2025 |15:54 WIB
Negara Bagian AS Teken UU Larang Transplantasi Organ dari China
Ilustrasi.
A
A
A

Dampaknya Pada Lanskap Perawatan Kesehatan dan Etika

Undang-undang Tennessee adalah yang pertama dari jenisnya di Amerika Serikat, yang berpotensi menjadi preseden bagi negara-negara lain untuk diikuti. Dengan menargetkan pendanaan asuransi—jalur keuangan penting bagi sebagian besar pasien yang menjalani transplantasi organ—undang-undang tersebut memperkenalkan langkah konkret dan dapat ditegakkan untuk mencegah partisipasi dalam apa yang digambarkan oleh para pembuat undang-undang sebagai "wisata transplantasi" ke China.

Meski sejumlah kelompok advokasi internasional telah lama menyerukan pembatasan wisata transplantasi ke China, hanya sedikit kebijakan di AS yang membahas masalah tersebut dengan kekhususan atau konsekuensi seperti itu.

Organisasi hak asasi manusia seperti Victims of Communism Memorial Foundation dan Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH) memuji langkah Tennessee sebagai langkah "bersejarah" dan "berani" dalam menghadapi apa yang mereka anggap sebagai krisis kemanusiaan.

Implikasi Hukum dan Praktis

Undang-undang tersebut tidak mengkriminalisasi individu yang memilih mencari transplantasi di China, tetapi menempatkan beban keuangan secara langsung pada mereka jika mereka melakukannya.

Sejumlah perusahaan asuransi kesehatan di Tennessee akan dilarang mengganti biaya prosedur transplantasi apa pun jika melibatkan China dalam kapasitas apa pun. Ini termasuk organ yang diambil di China atau operasi yang dilakukan oleh fasilitas China.

Penyedia asuransi kemungkinan perlu menerapkan mekanisme pengawasan yang lebih kuat untuk memverifikasi asal organ dan lokasi prosedur. Pengawasan yang lebih ketat juga dapat dilakukan pada dokumentasi transplantasi dan pengungkapan pasien.

Beberapa kritikus berpendapat bahwa hal ini dapat menimbulkan kerumitan administratif dan bahkan mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan bagi pasien yang tidak mengetahui asal usul lengkap perawatan medis mereka.

Walau demikian, undang-undang tersebut dibuat dengan cermat untuk berfokus pada akuntabilitas tanpa mengenakan hukuman pidana, sehingga menavigasi persimpangan yang rumit antara pilihan perawatan kesehatan pribadi, praktik asuransi, dan etika internasional.

Penolakan dan Konsekuensi Geopolitik

Pemerintah China mengutuk undang-undang Tennessee, menyebutnya sebagai tindakan "bermusuhan dan bermotivasi politik" yang berakar pada "narasi palsu”, sebuah reaksi yang tidak mengherankan dari Beijing.

China menyatakan bahwa sistem transplantasi organnya telah mengalami reformasi besar dan beroperasi di bawah pedoman hukum serta etika yang ketat, termasuk pendaftaran donor sukarela.

Namun, transparansi tetap menjadi masalah yang terus-menerus. Tidak seperti di banyak negara Barat di mana data donasi dan transplantasi organ dapat diakses publik, China sering dikritik karena kurangnya catatan terbuka, pengawasan independen, dan mekanisme persetujuan yang dapat diverifikasi.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement