BANDARLAMPUNG- Keluarga tiga anggota polisi Polres Way Kanan yang ditembak mati oleh Kopda Basarsyah tidak mempercayai hasil rekonstruksi yang dilakukan oleh Denpom II/3 Lampung pada Kamis, 17 April 2025.
Sapril Eka Putra, keponakan dari AKP Anumerta Lusiyanto mengatakan, ketidakpercayaannya terhadap penembakan yang dilakukan oleh Kopda Basar.
Menurut dia, tidak mungkin penembakan berhadapan namun peluru tembus ke samping tubuh almarhum Lusiyanto.
"Sangat ambigu, bahwa seolah-olah itu dikemas pelaku membela diri, padahal sebenarnya anggota datang sudah jadi target,”ujarnya.
“Tidak mungkin dalam kondisi berhadapan memegang senjata tetapi kondisi luka disamping, jadi bahwa dalam rekonstruksi ini adalah banyak pembohongan terhadap publik bagi kami keluarga dan kuasa hukum kami," tandasnya.
Sementara itu, Kakak kandung Aipda anumerta Petrus Apriyanto, Dwi Haryati menegaskan, keterangan yang mengatakan bahwa adiknya melakukan pengejaran adalah bohong.
"Banyak hal, salah satunya suap itu, saya yakin itu tidak benar. Saya tidak terima dengan ini semua, saya meminta hukuman seadil-adilnya dan seberat-beratnya kalau bisa hukuman mati. Banyak yang nggak sama ya, itu kata mereka adik saya mengejar mereka, padahal faktanya nggak mengejar," tegasnya dia.
Selanjutnya, Suryalina ibu kandung Briptu Anumerta Ghalib mengatakan kebohongan yang terungkap dalam proses rekonstruksi. Menurut dia, almarhum Ghalib sama sekali tidak melepaskan tembakan dalam peristiwa penggerebekan tersebut.