Kritik Paus Fransiskus ini membuat Kementerian Luar Negeri Israel pada Desember memanggil duta besar Vatikan, Uskup Agung Adolfo Tito Yllana, untuk mengungkapkan kemarahannya. Ini terjadi setelah Paus Fransiskus menuduh Israel melakukan tindakan "kekejaman" dengan menargetkan sekolah dan rumah sakit, dengan mengatakan bahwa "anak-anak dibom. Ini kekejaman, bukan perang."
Selama satu setengah tahun perang Israel di Gaza, ia melakukan panggilan telepon setiap hari ke satu-satunya paroki Katolik di daerah kantong itu untuk memberikan dukungan dan doa. Ini bahkan terus dilakukan Paus Fransiskus saat dirawat di rumah sakit setelah pulih sebagian pada Februari.
(Rahman Asmardika)