Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Heboh TNI Masuk Kampus, Kapuspen: Jangan Sampai Jemput Anak Dibilang Mata-mata!

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Kamis, 24 April 2025 |14:40 WIB
Heboh TNI Masuk Kampus, Kapuspen: Jangan Sampai Jemput Anak Dibilang Mata-mata!
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menyebut narasi-narasi miring kehadiran prajurit TNI di kampus harus diluruskan. Dia menegaskan bahwa pihaknya tak mempunyai sedikit masalah apapun dengan mahasiswa.

Dia berharap, jangan sampai narasi miring ini terus berkembang, di mana kehadiran prajurit di kampus dianggap sebagai mata-mata. Padahal prajurit ke kampus bisa saja hanya sekedar menjemput anaknya yang kuliah di universitas tersebut.

"Menurut saya narasi miring tadi harus diluruskan bersama bahwa cuma ngobrol dibilang memata-matai, besok-besok kita makan di kampus UI saja dibilang mata-matai, kayak saya jemput anak kuliah dibilang memata-matai, ya jangan lah," kata Kristomei kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (24/4/2025).

Terkait fenomena TNI masuk kampus, dia menegaskan bahwa prajurit tak memiliki masalah sedikitpun dengan mahasiswa. Dia menyebut jika ada kehadiran prajurit di kampus merupakan kegiatan kerjasama dengan universitas.

"Artinya kan TNI di kampus kan masalahnya hanya dibesar-besarkan saja. Sebenarnya tidak ada permasalahan antara TNI dengan teman-teman mahasiswa di kampus. Tidak ada," ucapnya.

"Dari dulu kerja sama itu selalu ada. Dan berlangsung sudah lama. Contoh, misalnya prajurit TNI dilatih di IPB dalam rangka bekal untuk kompi pertanian. Kemudian kami TNI juga menggandeng temen-teman dari universitas untuk pengembangan radar, drone, pengembangan senjata," sambungnya.

Dia menegaskan, TNI menerapkan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Menurutnya pembenturan TNI dengan mahasiswa, merupakan upaya melemahkan sistem pertahanan.

 

"Kalau TNI sudah jauh dengan rakyat, TNI jauh dengan mahasiswa, ya gabisa berlaku Sishankamrata nanti, nah itu adalah sistem untuk melemahkan sistem pertahanan kita, itu yang harus sadari bersama, karena itu kami mengajak kepada temen mahasiswa, kita menggunakan nalar logis," tuturnya.

Terakhir dia kembali menegaskan bahwa pihaknya tak pernah memerintahkan prajurit untuk mengintervensi kegiatan internal universitas.

"Kita berpikir logis saja, tak ada perintah untuk represif, dan mengintimidasi, apalagi mencampuri urusan internal kampus," tutupnya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement