Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rawan Kecelakaan, Perlintasan Liar di Jalur Kereta Cilebut-Bogor Ditutup

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Kamis, 01 Mei 2025 |07:11 WIB
Rawan Kecelakaan, Perlintasan Liar di Jalur Kereta Cilebut-Bogor Ditutup
Penutupan perlintasan liar di jalur kereta Cilebut-Bogor (Foto: Dok KAI)
A
A
A

JAKARTA - PT KAI Daop 1 Jakarta bersama Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Jakarta dan Forkopimda setempat secara resmi menutup perlintasan sebidang liar di KM 48+900 petak jalan antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, tepatnya di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Hal itu guna menekan angka kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta sebidang liar.

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan, kegiatan penutupan ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk mengurangi risiko kecelakaan yang sering terjadi di perlintasan sebidang, khususnya yang tidak resmi atau tidak dijaga. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Korsatpel Bogor BTP Kelas 1 Jakarta Jonny Frankhut Sitompul, Danramil 06/Tanah Sareal, Kapolsek Tanah Sareal Kompol Doddy, Kabid Angkutan Dishub Kota Bogor Moch. Yaffies, perwakilan kecamatan dan kelurahan setempat, serta perwakilan dari KAI dan instansi terkait lainnya.

“Kehadiran para pemangku kepentingan baik itu regulator dan operator serta masyarakat sekitar membuktikan dukungan dan komitmen bersama untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, khususnya di perlintasan sebidang,” kata Ixfan di Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Ixfan menambahkan, Daop 1 Jakarta terus mengintensifkan upaya untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api khususnya di perlintasan sebidang. Dari 1 Januari 2025 sampai dengan Rabu 30 April 2025 telah ditutup sebanyak 12 titik perlintasan liar dan dua titik perlintasan dilakukan penyempitan, atau sebanyak 35 persen dari program yang direncanakan selama 2025, yaitu sebanyak 40 titik perlintasan yang akan dilakukan penutupan.

“KAI Daop 1 Jakarta bersama dengan pemerintah daerah dan masyarakat telah menutup sebanyak 12 titik perlintasan liar dan 2 titik perlintasan dilakukan penyempitan,” ucapnya.

 

Ixfan menyebut untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat di perlintasan sebidang, diimbau kepada para pengguna jalan maupun pejalan kaki agar selalu mendahulukan perjalanan kereta api dan mematuhi seluruh rambu serta sinyal yang ada demi keselamatan bersama.

Ixfan mengungkapkan, bahwa hingga Rabu 30 April telah tercatat sebanyak 75 kejadian kereta api tertemper, baik dengan kendaraan bermotor, pejalan kaki, maupun hewan.

“Dari total 75 kejadian tersebut, 55 di antaranya terjadi sepanjang triwulan pertama tahun ini. Rinciannya: Januari 10 kejadian, Februari 23 kejadian, dan Maret 22 kejadian. Sementara itu, pada April hingga hari ini tercatat telah terjadi 20 kejadian,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ixfan mengatakan dengan semakin meningkatnya frekuensi perjalanan KA berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025, KAI Daop 1 Jakarta mengingatkan bahwa keselamatan di perlintasan sebidang menjadi tanggung jawab bersama.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhenti saat sinyal berbunyi, palang pintu tertutup, atau terdapat isyarat lain bahwa KA akan melintas. Tengok kanan dan kiri sebelum menyeberang, serta utamakan perjalanan kereta api,” ungkapnya.
 

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement