“Dua hari kemudian hilang kontak,” kata dia kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).
Saat dilacak kapalnya, berada di Karimunjawa Jepara. Di sisi lain, kapal tersebut yang bermanifest 12 orang, ketika diperiksa TNI AL dan polisi, hanya ada 10 orang ABK. Ini menimbulkan kecurigaan.
“Pihak keluarga ikut melakukan pencarian di sana,” sambung Diyana.
Perkembangannya, Diyana mendapat informasi dari polisi, Anton dan Kunedi telah dibunuh 10 ABKnya. Mayatnya dibuang ke laut.
“Pengakuannya (dari para ABK), sempat cekcok adu mulut sampai pemukulan, mayatnya dibuang ke laut,” lanjut dia.