MALANG - Sebanyak 2.000 personel dikerahkan oleh Polres Malang untuk mengamankan pertandingan Liga 1 perdana pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan. Pertandingan antara Arema FC melawan Persik Kediri dalam Derby Jawa Timur, pada Minggu (11/5/2025).
Keputusan pengerahan 2.000 personel itu setelah kepolisian bersama instansi lain dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, manajemen Arema FC, hingga panitia pelaksana (Panpel) Arema FC melakukan rapat koordinasi (rakor) pengamanan jelang pertandingan.
Jajaran kepolisian melaksanakan rapat pengamanan jelang laga Arema FC vs Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan Malang. Pengamanan ini untuk memastikan keamanan pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai tragedi menewaskan 135 nyawa.
Rapat koordinasi (rakor) pengamanan digelar di Polres Malang, melibatkan jajaran kepolisian, TNI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Manajemen Arema FC, dan panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Arema FC.
Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo, P.S., menyampaikan, pihaknya akan menerapkan pola pengamanan yang lebih terukur, dan terintegrasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Ia menegaskan, pertandingan ini bukan sekadar kompetisi olahraga, melainkan momentum pemulihan kepercayaan publik.
“Pengamanan ini kami lakukan dengan pendekatan humanis, profesional, dan proporsional. Semua elemen keamanan sudah kami siapkan dengan cermat, baik dari aspek teknis pengamanan hingga antisipasi potensi kerawanan,” ujar AKBP Danang usai rakor yang digelar di Mapolres Malang.
Seluruh personel akan ditempatkan berdasarkan analisis kerawanan dan pengalaman sebelumnya. Menurutnya, pengamanan akan dilakukan secara terpadu dan mengedepankan pendekatan humanis. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan langkah antisipatif melalui koordinasi intensif dengan TNI, Pemkab Malang, manajemen Arema FC, dan unsur lainnya.
“Kami ingin memastikan bahwa semua unsur, mulai dari perangkat keamanan hingga panitia pelaksana, bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Kami tidak ingin ada celah,” lanjut Danang.
Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan bahwa pengamanan oleh Polri akan difokuskan pada ring 2 hingga ring 4. Skema pengamanan ini, lanjutnya, akan melibatkan lebih dari 2.000 personel gabungan dari Polres Malang, Polda Jatim, TNI, Satpol PP, hingga tenaga medis. Polres Malang juga menyiapkan rekayasa lalu lintas, jalur evakuasi darurat, serta posko layanan cepat tanggap di area strategis.
“Polri akan bertugas di ring 2, yaitu area gate ticketing. Kemudian ring 3 dan ring 4 yang meng-cover area luar stadion, termasuk kantong parkir dan akses masuk,” kata Bambang Subinajar, dikonfirmasi terpisah.
Sementara itu, ring 1 yang berada di dalam stadion akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab panitia pelaksana dan steward internal. Pihaknya ingin memastikan seluruh keadaan akan berjalan kondusif dan lancar.
“Tugas kami memastikan situasi di luar tetap kondusif dan tidak ada gangguan keamanan dari luar yang bisa mengganggu jalannya pertandingan,” tandasnya.
Sebagai informasi, Stadion Kanjuruhan Malang menjadi stadion dari puluhan stadion yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto secara serentak pada Senin 17 Maret 2025 lalu. Peresmian digelar dari Stadion Gelora Delta Sidoarjo, dan diikuti secara virtual oleh pemerintah daerah, tempat stadion masing-masing diresmikan.
Stadion Kanjuruhan sendiri direnovasi sejak 4 September 2023, dengan memakan anggaran Rp 357 miliar. Renovasi stadion dilaksanakan pasca peristiwa Tragedi Kanjuruhan, yang menelan 135 jiwa dan sekitar 600 orang lebih terluka, pada Sabtu 1 Oktober 2022 usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Pasca direnovasi, Stadion Kanjuruhan kini menempati luas stadion 3,4 hektar dari 4,8 hektar luas lahan keseluruhan area stadion. Sementara total daya tampung di angka 21.603 penonton.
Terdiri dari 108 kursi untuk tribun VVIP, VIP sebanyak 2.465 kursi, tribun media sebanyak 134 kursi, dan disabilitas sebanyak 16 kursi, untuk tribun barat. Sisanya di tribun timur mampu menampung 4.352 penonton, serta di tribun utara dan selatan yang masing-masing menyediakan 7.264 kursi.
(Angkasa Yudhistira)