Seperti diketahui, KH Sholeh Darat dikenal sebagai ulama besar, intelektual pejuang, dan pendidik pembebas. Ia mengabdikan hidupnya untuk membangun peradaban melalui ilmu. Dalam karya-karyanya, khususnya tafsir Faidurrahman, beliau menerjemahkan ajaran Islam dalam bahasa Jawa agar mudah dipahami oleh masyarakat luas.
Hal itu menjadi bentuk perjuangan intelektual untuk membebaskan umat dari kebodohan dan memperkuat identitas keislaman masyarakat pribumi di tengah penjajahan.
Lebih dari itu, KH Sholeh Darat juga dikenal sebagai pendidik tokoh-tokoh besar bangsa. Dari pesantrennya di Kampung Darat, Semarang, ia mendidik KH Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), dan menginspirasi RA Kartini melalui tafsir Al-Qur’an yang ditulisnya.
Perjumpaannya dengan RA Kartini melahirkan karya yang monumental dan mencerahkan, serta menjadi bagian penting dalam sejarah pemikiran Islam dan nasionalisme di Indonesia.
(Agustina Wulandari )