JAKARTA - Pakistan pada Selasa, (13/5/2025) mengatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen pada gencatan senjata yang disepakati dengan India setelah pertempuran empat hari pekan lalu. Namun, Islamabad memperingatkan bahwa pihaknya bertekad untuk menanggapi setiap agresi di masa mendatang oleh New Delhi.
Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan Pakistan atas pidato Perdana Menteri India Narendra Modi pada Senin, (12/5/2025), dimana dia memperingatkan Islamabad bahwa New Delhi akan kembali menargetkan "tempat persembunyian teroris" di seberang perbatasan jika terjadi serangan baru terhadap India, tanpa dihalangi oleh ancaman nuklir.
Kementerian luar negeri Pakistan mengatakan Islamabad dengan tegas menolak "pernyataan provokatif dan menghasut" yang dibuat oleh Modi dalam pidato tersebut.
"Pada saat upaya internasional sedang dilakukan untuk perdamaian dan stabilitas regional, pernyataan ini merupakan eskalasi yang berbahaya," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Reuters.
"Pakistan tetap berkomitmen pada kesepahaman gencatan senjata baru-baru ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan menuju de-eskalasi dan stabilitas regional," kata pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa setiap agresi di masa mendatang juga akan dihadapi dengan kemampuan penuh.
Kedua negara tetangga Asia Selatan yang memiliki senjata nuklir itu saling menembakkan rudal dan pesawat nirawak yang menargetkan instalasi militer masing-masing setelah India mengatakan pihaknya menyerang lokasi "infrastruktur teroris" di Pakistan dan Kashmir Pakistan pada Rabu, (7/5/2025) sebagai balasan atas serangan terhadap wisatawan Hindu di Kashmir India yang menewaskan 26 orang.
Pakistan mengatakan semua sasarannya adalah warga sipil dan India menuduhnya berada di balik serangan Kashmir.
Pada Selasa, militer Pakistan mengatakan bahwa korban tewas dalam serangan India termasuk 40 warga sipil dan 11 anggota Angkatan bersenjatanya. Sementara India mengatakan setidaknya lima personel militer dan 16 warga sipil tewas.
Itu adalah pertempuran terburuk antara kedua negara dalam hampir tiga dekade dan mereka sepakat untuk gencatan senjata pada Sabtu, (10/5/2025) menyusul diplomasi dan tekanan dari Amerika Serikat (AS).
Kedua negara telah mengurangi kekuatan kedutaan mereka setelah hubungan memburuk menyusul serangan Kashmir pada 22 April.
India mengatakan kepala operasi militer kedua negara berbicara melalui telepon pada Senin, menegaskan kembali komitmen mereka untuk menghentikan penembakan dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengurangi pasukan di perbatasan.
Pakistan belum memberikan rincian panggilan telepon tersebut.
(Rahman Asmardika)