PBB mengatakan Israel berkewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional untuk memastikan pasokan makanan dan medis bagi penduduk Gaza. Pejabat Israel mengatakan tidak ada kekurangan bantuan karena ribuan truk telah masuk ke Gaza selama gencatan senjata. Mereka menuduh Hamas mencuri pasokan, yang dibantah oleh kelompok tersebut.
Namun setelah tekanan dari sekutu Israel meningkat, kantor perdana menteri Israel mengumumkan pada Minggu malam bahwa mereka akan "mengizinkan sejumlah makanan pokok untuk dibawa masuk bagi penduduk guna memastikan tidak ada krisis kelaparan yang terjadi di Jalur Gaza".
Pada Senin, (19/5/2025) malam, badan militer Israel Cogat mengumumkan lima truk PBB yang membawa bantuan kemanusiaan, termasuk makanan untuk bayi, telah memasuki Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom "berdasarkan rekomendasi pejabat profesional IDF dan sesuai dengan arahan eselon politik".
Kepala kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengatakan bahwa merupakan "perkembangan yang menggembirakan" bahwa otoritas Israel telah mengizinkannya untuk melanjutkan pengiriman bantuan terbatas, dan mengatakan sembilan truknya telah diizinkan masuk melalui penyeberangan Kerem Shalom.
"Namun, itu hanyalah setetes air di lautan dari apa yang sangat dibutuhkan, dan lebih banyak bantuan harus diizinkan masuk ke Gaza, mulai besok pagi," ia memperingatkan.
Ia juga mengatakan Israel telah meyakinkan PBB bahwa pekerjaannya akan difasilitasi melalui mekanisme yang ada dan bahwa ia "bertekad bahwa bantuan kami akan sampai kepada mereka yang sangat membutuhkan, dan bahwa risiko pencurian oleh Hamas atau kelompok bersenjata lainnya dapat diminimalkan".
Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan tidak ada bantuan yang diambil di zona yang ditentukan di dalam Gaza karena "sudah gelap" dan karena "masalah keamanan, kami tidak dapat beroperasi dalam kondisi tersebut", menurut kantor berita AFP.
Direktur jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Eden Bar Tal, sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa "dalam beberapa hari mendatang, Israel akan memfasilitasi masuknya puluhan truk bantuan".