Tarek Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah, truk makanan tersebut masuk pada hari Rabu dan "berhasil menurunkan muatan" di pusat distribusi PBB yang telah ditentukan.
Sejak itu, beberapa toko roti telah "melanjutkan operasi", katanya, mengutip kantor media Gaza.
"Ini merupakan langkah maju logistik yang signifikan," kata Abu Azzoum.
Namun, ia mencatat pasokan masih "sedikit" dibandingkan kebutuhan penduduk di Gaza. Para ahli memperingatkan akan datangnya kelaparan.
Karena masalah keamanan, bantuan makanan juga belum mencapai bagian utara Gaza. Ribuan warga sipil juga dikepung.
"Pertanyaannya di sini tetap apakah Israel akan mengizinkan aliran bantuan tanpa syarat ke Jalur Gaza," katanya.
Ia menambahkan, PBB menuntut setidaknya 500 truk makanan diizinkan masuk ke wilayah tersebut setiap hari setelah lebih dari 80 hari blokade total.
Pada Rabu, PBB mengatakan mereka berusaha mengirimkan bantuan secepat mungkin ke tangan warga Palestina di tengah penundaan karena kekhawatiran akan penjarahan dan pembatasan serta serangan militer Israel.