Peristiwa ini digambarkan pada Kakawin Nagarakretagama sebagai penanda kelahiran Hayam Wuruk anak dari Tribhuwana Tunggadewi. Kelahiran itu didahului pelbagai peristiwa alam, di antaranya ialah gempa bumi, sebagai isyarat kebesaran jabang bayi yang akan dilahirkan.
Setelah lahir Dyah Hayam Wuruk dinobatkan sebagai yuwaraja di Kahuripan seperti dinyatakan pada prasasti Prapancasarapura. Sama halnya dengan Sri Jayanagara yang dinobatkan sebagai yuwaraja, seperti dinyatakan pada prasasti Penanggungan. Pada waktu itu Sri Jayanagara pun masih jabang bayi. Dyah Hayam Wuruk mengambil nama abhiseka Sri Rajasanagara.
(Awaludin)