Di sisi lain, kunjungan ini sekaligus refleksi hubungan diplomatik yang terbangun di antara kedua negara. Di mana, tutur Puan, hubungan ini sudah terjalin sejak 70 tahun lalu ketika adanya kerja sama konferensi Asia Afrika (KAA).
Pada saat itu, Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bersama-sama ingin membebaskan negara-negara berkembang yang ada di Asia Afrika untuk mendapatkan kemerdekaannya.
"Jadi, hubungan ini sudah berjalan dari dulu yang tadi mana yang mulia Perdana Menteri Li Qiang menyatakan bahwa hubungan itu dimulai dari persahabatan antara Yang Mulia Mao Zedong dengan Bapak Presiden Soekarno, dan itu berlanjut sampai sekarang," tuturnya.
"Alhamdulillah, mudah-mudahan hubungan ini bisa semakin baik, semakin erat dan tentu saja meningkat dari waktu ke waktu untuk kesejahteraan kedua rakyat yang ada di kedua negara," imbuhnya.
(Arief Setyadi )