JAKARTA - Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana yang terjadi hingga akhir Mei. Laporan pertama yang dirangkum BNPB adalah peristiwa banjir Angin Kencang di Langkat, Sumatera Utara yang berdampak hingga ke Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai.
“Kaji cepat sementara mencatat 15 rumah rusak berat, 42 rumah rusak ringan dan satu fasilitas kesehatan rusak ringan. BPBD segera melakukan upaya penanganan darurat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Jumat (30/5/2025).
Kejadian serupa juga melanda wilayah Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Dilaporkan angin kencang terjadi di Desa Tirta Mulya Kecamatan Muara Sugihan pada Rabu 28 Mei 2025. Terdapat 31 rumah rusak dengan rincian 8 rumah rusak berat, 9 rumah rusak sedang dan 14 rumah rusak ringan. BPBD bersama tim gabungan bersama bergotong royong membersihkan material yang terbawa angin dan pohon yang tumbang.
Berikutnya, kata Aam sapaan Abdul Muhari, bencana banjir rob melanda dua gampong di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, pada Kamis 29 Mei 2025. Banjir tersebut merendam 50 rumah yang dipicu naiknya gelombang air laut.
Kaji cepat mencatat, wilayah terdampak berada di Gampong Ujung Kalak dan Gampong Pasir di Kecamatan Johan Pahlawan. Ketinggian air berkisar antara 20-30 sentimeter. Pantauan visual terkini di lapangan, banjir di perumahan warga sudah berangsur surut.
Tidak hanya itu, Aam mengatakan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, Kamis 29 Mei 2025. Peristiwa yang terjadi pukul 10.55 WIB ini berlokasi di Kecamatan Muara Pawan. Dilaporkan 1,1 hektar lahan terbakar akibat peristiwa ini. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Manggala Agni, TNI-Polri dan relawan telah berhasil memadamkan 0,4 hektar lahan yang terbakar. Terkait penyebab kebakaran masih dalam tahap penyidikan oleh pihak berwajib.
Aam pun mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, terlebih dalam kondisi momentum libur panjang minggu ini. Diharapkan masyarakat mengetahui potensi risiko bencana di lokasi tujuan mudik/wisata dengan memantau melalui aplikasi InaRisk.
“Hindari wisata air apabila cuaca sudah terlihat mendung dan kenali kondisi alam sekitar. Pastikan mengecek kondisi prakiraan cuaca dan potensi risiko daerah tujuan sebelum bepergian melalui informasi resmi dari instansi terkait,” imbaunya.
(Fetra Hariandja)