Dia menambahkan, uji coba laptop berbasis chromebook berjumlah 1.000, hanya saja soal pengadaannya bisa jadi lebih mengingat anggaran yang ada pada dinas saja mencapai Rp3,5 triliun lebih. Ke depan, penyidik juga bakal meneliti soal mekanisme anggaran pengadaan laptop yang ada di pusat.
"Kalau 1.000 itu uji coba itu yakan, kalau pengadaanya mungkin lebih karena dari anggarannya di dinas saja 3,5 triliun lebih sisanya 6 koma sekian triliun itu masuk dana alokasi khusus itu kan. Nah nanti akan diteliti oleh penyidik bagaimana mekanisme anggaran di pusat, bagaimana melalui DAK yang karena kita ketahui DAK itu kan dana yang disalurkan ke daerah-daerah," pungkasnya.
(Awaludin)