JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka meninjau kondisi posko pengungsian penyintas kebakaran di Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (9/6/2025) malam. Menariknya, ia ditanya salah satu warga yang merupakan korban kebakaran.
Warga menanyakan perihal nasibnya ke depan usai kehilangan rumah hingga harta benda lainnya karena musibah kebakaran yang terjadi Jumat 6 Juni 2025 itu.
"Coba kasih ngomong dong perwakilan, kita mau dibawa ke mana korban kebakaran ini?" celetuk warga ke Gibran.
Menanggapi hal itu, Gibran mengatakan bersama Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung yang telah menyambangi posko pengungsian akan mencarikan solusi. Ia meminta para korban untuk menunggu terlebih dahulu.
"Kemarin sudah ada Pak Gubernur ke sini, hari ini saya ke sini nanti kita carikan solusinya pak, tunggu dulu ya," jawab Gibran.
Pramono memang meninjau langsung lokasi pengungsian korban kebakaran di Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu 8 Juni.
Sementara kebakaran hebat di Penjaringan terjadi pada Jumat 6 Juni di RT 17/RW 4. Peristiwa itu menghanguskan ratusan bangunan semi permanen dan menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Ribuan warga pun sementara menempati posko pengungsian.
“Informasi yang kami terima, kebakaran ini bermula dari salah satu bangunan semi permanen dan merambat cepat hingga menghanguskan 485 bangunan lainnya. Saat ini, kurang lebih ada 800 kepala keluarga atau sekitar 3.200 jiwa terdampak, dengan 1.900 orang sudah berada di lokasi pengungsian,” kata Pramono.
Pramono juga menginstruksikan Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait—seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satpol PP, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil—untuk segera menangani kebutuhan para pengungsi secara menyeluruh.
“Bagi keluarga korban yang ijazah, KTP, atau dokumennya terbakar, saya minta segera diselesaikan. Karena kejadiannya masih baru, datanya masih bisa dilacak. Mudah-mudahan ini bisa membantu mereka yang saat ini berada di pengungsian,” ucapnya.
(Arief Setyadi )