Penelusuran mata batin di lokasi memang tampak dua penjaga berpostur tinggi besar menggunakan besaran pakaian jawa, menghuni di pohon nangka yang tumbuh di atas struktur bangunan diduga candi. Di sekelilingnya ada beberapa makhluk tak kasat mata, salah satunya menyerupai siluman ular besar, layaknya anakonda.
Di sisi lain, Budi Kariono selaku Ketua Pemerhati Budaya Indonesia (PBBI) Jawa Timur mengungkapkan, lokasi ini memang kerap dijadikan para pelaku spiritual menenangkan diri. Meski demikian, lokasi ini bukanlah dianggap sebagai punden desa, sehingga tidak dijadikan lokasi untuk kegiatan bersih desa.
"Bukan kalau punden, punden ada sendiri di sana, yang sekarang lagi dijaga oleh Pak Eko (salah satu warga), kalau masalah ritual itu kita semacam menghormati saja, orang jauh - jauh banyak yang datang, bahkan dari luar desa," ucap Budi Kariono.
(Arief Setyadi )