JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman alias MoU Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan Sekretariat Industri Pertahanan Republik Turki. Penandatangan nota kesepahaman ini dilakukan di pergelaran Indo Defence di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu 11 Juni 2025.
Momen itu terjadi usai Prabowo berkeliling di sejumlah stan milik Turki. Prabowo terlihat berkunjung di beberapa perusahaan industri alutsista asal Turki seperti Baykar, Aselsan, dan Turkish Aerospace Industries Inc hingga Sarzilmas.
Prabowo kemudian melihat penandatanganan MoU Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemenhan Marsdya Yusuf Jauhari dan Sekretaris Industri Pertahanan Turki Prof Haluk Gorgun. MoU itu terkait pengembangan jet tempur generasi ke-5 jenis KAAN.
Kerja sama ini menandakan Indonesia akan terlibat dengan proyek jet tempur bersama Turki. Berdasarkan catatan Okezone, Indonesia menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan proyek jet tempur generasi kelima buatan Turki.
Pesawat tempur tersebut telah dipandang sebagai tonggak sejarah dalam upaya Turki untuk meningkatkan Angkatan Udara-nya dan mengurangi ketergantungan eksternal.
Niat Indonesia disampaikan Prabowo yang tiba di Ankara untuk berunding dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan tujuan memperluas hubungan yang sudah erat antara kedua negara.
Prabowo merujuk pada pesawat tempur KAAN, jet tempur generasi kelima yang telah dikerjakan Turki selama hampir satu dekade. Jet tersebut pertama kali diperkenalkan ke publik pada 2023 sebelum melakukan uji terbang perdananya pada awal 2024.
KAAN akan menjadikan Turki salah satu dari sedikit negara yang memiliki infrastruktur dan teknologi untuk memproduksi pesawat tempur generasi kelima.
Ankara telah berulang kali menyuarakan niatnya untuk bekerja sama dengan negara-negara sahabat dalam proyek tersebut.
Prabowo menyatakan kesediaan Indonesia untuk bekerja sama dengan Turki di bidang ekonomi, kesehatan, konstruksi, energi, dan budaya. Penekanan terkuatnya adalah pada niat untuk lebih meningkatkan kerja sama pertahanan.
"Kami menginginkan kemitraan yang lebih kuat," katanya dalam konferensi pers bersama Erdogan, yang mengunjungi Indonesia pada Februari lalu sebagai bagian dari lawatannya ke Asia.
(Arief Setyadi )