Ayatollah Khamenei (86), disebutkan menyadari Israel atau Amerika Serikat dapat mencoba membunuhnya. Mengingat kemungkinan tersebut, Ayatollah telah membuat keputusan yang tidak biasa untuk menginstruksikan Majelis Ahli negaranya, badan ulama yang bertanggung jawab untuk menunjuk pemimpin tertinggi, untuk memilih penggantinya dengan cepat dari tiga nama yang telah ia berikan.
Suksesi kepemimpinan Iran telah lama menjadi topik yang sangat sensitif dan pelik, jarang dibahas di depan umum selain spekulasi dan rumor di kalangan politik dan agama. Pemimpin tertinggi memiliki kekuasaan yang sangat besar: "Dia adalah panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Iran, serta kepala peradilan, legislatif, dan cabang eksekutif. Dia juga seorang Vali Faqih, yang berarti wali paling senior dari agama Syiah".
Sejak perang dimulai, Ayatollah Khamenei telah menyampaikan dua pesan video yang direkam kepada publik, dengan latar belakang tirai berwarna cokelat dan di samping bendera Iran. "Rakyat Iran akan menentang perang yang dipaksakan," katanya, sambil bersumpah untuk tidak menyerah.
(Angkasa Yudhistira)