Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Kepala Daerah Jalani Retret di IPDN: Kasur Keras, Makan Diwaktuin, Tapi Penuh Kebersamaan

Agi Ilman , Jurnalis-Kamis, 26 Juni 2025 |23:37 WIB
Cerita Kepala Daerah Jalani Retret di IPDN: Kasur Keras, Makan Diwaktuin, Tapi Penuh Kebersamaan
Kepala Daerah Jalani Retret di IPDN (foto: Okezone)
A
A
A

SUMEDANG - Jauh dari kenyamanan kantor dan fasilitas VIP, para kepala daerah dari berbagai penjuru Indonesia justru larut dalam kedekatan, kedisiplinan, dan kekompakan selama mengikuti Retret Gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Retret ini diikuti oleh 86 kepala daerah, termasuk gubernur, bupati, dan wali kota, yang untuk sementara meninggalkan rutinitas birokrasi untuk hidup dalam kesederhanaan ala praja, tidur di barak tanpa AC, makan dengan jadwal ketat, dan mengikuti serangkaian materi dari berbagai kementerian.

Dari 86 kepala daerah terdiri dari dua gubernur, tiga wakil gubernur, 38 bupati, 37 wakil bupati, tiga wali kota dan tiga wakil wali kota.

Sementara itu, sembilan kepala dan wakil kepala daerah tidak hadir dengan yang memiliki alasan karena sakit sebanyak enam orang, dan izin kedukaan satu orang.

Dalam acara penutupan, para Kepala Daerah ini juga disambut dengan parade IPDN, dimana para praja dan marching band berbaris sambil melewati mereka.

Bupati Puncak Jaya, Papua, Yuni Wonda mengaku antusias mengikuti kegiatan ini dan berharap bisa mengikutinya kembali jika ada kesempatan serupa.

“Oh siap, siap selalu. Waktu rasa macam lima hari itu kurang,” katanya sambil tersenyum.

 

Menurutnya, retret menjadi ruang yang sangat baik untuk membangun jaringan dan komunikasi antar kepala daerah.

“Ini kesempatan bagus juga kita saling kenal. Bisa tukar pikiran, koordinasi, komunikasi yang ke depan bisa kita jaga,” tambahnya.

Terkait materi, Yuni juga menilai kegiatan ini sangat padat dan relevan.

“Materi dari kementerian sangat jelas. Visi-misi Presiden harus kami laksanakan di daerah, jadi kami harus paham benar arah kebijakan nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Bengkulu Selatan Rifai Tajudin mengaku sempat ragu sebelum berangkat. Namun keraguan itu langsung sirna begitu ia tiba di kampus IPDN.

“Alhamdulillah, ternyata kami disambut baik, nyaman. Para praja sopan santun. Rasanya bukan seperti tamu, tapi seperti memang kami warga di sini,” ujar Rifai.

 

Ia mengungkapkan, bahwa momen yang paling membekas selama retret adalah soal rasa kebersamaan. Ia menyebut dirinya akrab dengan sejumlah kepala daerah seperti Bupati Tasikmalaya, Bupati Mimika, hingga Gubernur Bangka Belitung dan Gubernur Bali.

“Yang penting itu persatuan. Kita membaur semua, dari gubernur sampai bupati,” ucapnya.

Saat ditanya apakah nantinya ada rencana reuni, Rifai pun tersenyum.

“Mungkin nanti dibicarakan di grup. Kita tunggu ide dari Pak Gubernur. Tapi semua sepakat, kita senang, gembira,” ujarnya.

Ia juga mengaku momen yang paling menyentuh selama Retret ini terjadi saat makan siang terakhir

“Selesai makan siang, kita saling angkat topi, salaman. Sedih juga rasanya,” katanya sambil menunjuk ke matanya yang berkaca-kaca.

 

Disisi lain, Gubernur Bali Wayan Koster berbagi pengalaman unik selama tinggal di barak IPDN.

“Walaupun tidak ada AC, tapi suasananya dingin. Jadi malah pakai selimut. Ya, kasurnya memang keras, tapi kita rapikan sendiri,” kata Koster sambil tertawa ringan.

Ia menilai sistem makan yang terjadwal dan menu yang sederhana justru menjadi pelajaran penting.

“Makannya standar minimum. Menurut saya perlu kita perbaiki kualitasnya, terutama untuk Praja IPDN. Tapi secara keseluruhan, ini bagus sekali,” ujarnya.

Bagi Koster, pengalaman ini juga memperkuat semangat kedisiplinan dan kerja sama.

“Ini meningkatkan motivasi dan wawasan. Kita dapat materi dari pusat, dan bisa berbagi pengalaman antar daerah. Penting untuk mempercepat pembangunan dan memperkuat kolaborasi,” ujarnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement