Kabar itu ditanggapi secara masam oleh Raja Sunda, yang mengutus langsung pejabat kepercayaannya bernama Anèpakên, dengan diiringi tiga pejabat dan 300 pengawal, untuk mendatangi kediaman Gajah Mada dengan membawa pesan sederhana. Sebab raja Majapahit tidak memenuhi janjinya, raja Sunda pun siap berlayar pulang.
Sebuah pembahasan alot pun berlangsung. Gajah Mada bersikukuh bahwa orang Sunda harus bersikap sebagai bawahan, sebagaimana dilakukan bawahan-bawahan lainnya di seantero nusantara. Kedua belah pihak saling menghina dan kemungkinan pertarungan sebagaimana pada Kidung Sunda tak dapat dihindarkan.
(Awaludin)