Dia mengungkap, di tahun 2005 silam, Jokowi memiliki 2 gelar, yakni Doktorandus dan Insinyur, yang mana membuat timnya memiliki kebimbangan dalam memutuskan gelarnya untuk bisa digunakan di Pilkada Solo. Dia lantas membahas tentang Jokowi yang tak pernah datang ke UGM pasca menjadi alumni dan bertemu teman-temannya.
"Kami jadi bimbang yah selama 1985 sampai 2005 itu ada sekitar 20 tahun. Sebagai alumni UGM Jokowi tak pernah datang ke kampus, ketemu kawan-kawannya dan sebagainya. Gak ada kita dapat info bahwa dia ke UGM," bebernya.
"Pada waktu dia menjadi Walikota, 10 tahun, dia tak pernah bikin reuni di Solo mengundang teman-temannya. Padahal anak Solo yang alumninya UGM cukup banyak. Nah dia membangga-banggakan, di gambarnya, di fotonya bahwa dia adalah Mapala. Tapi setelah dia jadi Walikota itu, tak ada undangan tuk Mapala itu," ungkapnya lagi.
Dia melanjutkan, persoalan ijazah Jokowi yang saat ini terus berlanjut sejatinya tak lepas dari persoalan yang tak jelas di Solo dahulu. Dahulu, pasca memenangkan Pilkada Solo, Jokowi tak melakukan ekspose tentang dirinya.