Eko meminta masyarakat khususnya operator kapal penyeberangan maupun nelayan agar memperhatikan informasi terkini cuaca perairan Indonesia sebelum melaut.
"BMKG secara aktif mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi apabila terdeteksi adanya perubahan kondisi laut yang signifikan atau ekstrem, serta menyampaikan informasi cuaca maritim rutin melalui laman resmi," ungkapnya.
Sebelumnya, cuaca ekstrem memicu KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali. Pada pukul 00.15 Wita, Kamis 3 Juli 2025 muncul kode merah dari tim operator Pelabuhan Gilimanuk dan salah satu nahkoda kapal lain terhadap KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong karena mengalami kebocoran mesin kapal.
Sekitar pukul 00.19 WITA KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami black out alias insiden di tengah laut. Total ada 53 penumpang dalam manifes, dan 12 kru kapal yang bertugas. Kapal itu juga membawa 22 kendaraan berbagai macam jenis.
(Arief Setyadi )