Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Politikus Pengkritik Presiden Macron DItemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Bunuh Diri

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 10 Juli 2025 |19:08 WIB
Politikus Pengkritik Presiden Macron DItemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Bunuh Diri
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA - Seorang anggota parlemen senior Prancis yang dikenal karena kritiknya yang tajam terhadap Presiden Emmanuel Macron ditemukan tewas di rumahnya. Pihak berwenang menduga kematian Olivier Marleix merupakan bunuh diri.

Marleix, seorang anggota parlemen berusia 54 tahun dari partai konservatif Les Republicains dan anggota lama Majelis Nasional, ditemukan tewas gantung diri di kamar lantai atas kediamannya di Anet, Eure-et-Loir, pada Senin, (7/7/2025) sore, menurut jaksa setempat.

"Pada tahap ini, keterlibatan pihak ketiga dapat dikesampingkan, sehingga bunuh diri menjadi penyebab yang paling mungkin," kata jaksa penuntut umum Frederic Chevallier kepada AFP.

Marleix, seorang anggota parlemen lama dan mantan pemimpin kelompok Les Republicains di parlemen, memainkan peran sentral dalam penyelidikan kebijakan industri Prancis. Ia berulang kali menuduh Presiden Macron melakukan kesalahan dalam penjualan divisi energi perusahaan Prancis Alstom – pemasok utama turbin untuk pembangkit listrik tenaga nuklir – kepada raksasa Amerika Serikat (AS) General Electric pada 2014.

Ia juga berargumen bahwa Macron – yang saat itu menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal di Istana Elysee – telah mengesampingkan atasannya saat itu, Menteri Ekonomi Arnaud Montebourg, dan kemudian menyetujui penjualan kontroversial tersebut tanpa pengawasan yang semestinya.

Dalam surat kepada jaksa penuntut saat itu, Marleix mengecam apa yang ia sebut sebagai "pakta korupsi", dengan mengklaim bahwa individu-individu yang memiliki kepentingan finansial dalam transaksi yang melibatkan Alstom, Alcatel, Technip, dan STX, kemudian muncul sebagai donatur atau penyelenggara kampanye presiden Macron pada 2017. Meskipun pengadilan menolak tuduhan tersebut, Marleix tetap bersuara di depan umum.

 

Putra mantan menteri Alain Marleix ini merupakan penentang vokal terhadap aliansi apa pun dengan partai sayap kanan National Rally (RN), meskipun ia berhasil mempertahankan kursinya pada 2024 dalam putaran kedua melawan kandidat RN, demikian diwartakan RT.

Kematian ini menyusul kematian lain yang menjadi sorotan publik baru-baru ini dan telah memicu spekulasi publik di Prancis. Pada 29 Juni, seorang ahli bedah plastik berusia 58 tahun yang terkait dengan istri Macron, Brigitte, ditemukan tewas setelah jatuh dari jendela di Paris.

Tim pemeriksa medis menyatakan bahwa Francois Fevre, yang dilaporkan telah berjanji untuk mengungkapkan detail tentang dugaan operasi terkait gender yang melibatkan Ibu Negara, melakukan bunuh diri.

Saudari perempuannya membantah temuan tersebut, dengan menyatakan bahwa kematiannya mungkin terkait dengan wawancara yang seharusnya ia lakukan. Keluarga Macron telah menghadapi spekulasi terus-menerus tentang gender Brigitte – klaim yang telah berulang kali mereka bantah dan telah mereka ambil tindakan hukum.

Berita kematian Marleix memicu reaksi cepat dari berbagai kalangan politik. Dalam sebuah pernyataan, Macron menyebutnya sebagai "seorang politikus berpengalaman" dan mengatakan bahwa ia menghormati perbedaan mereka, karena perbedaan tersebut berakar dari "kecintaan yang sama" terhadap negara.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement