GURUGRAM - Tragedi mengenaskan terjadi di India. Pemain tenis berusia 25 tahun, Radhika Yadav, tewas ditembak ayahnya di rumah mewah mereka, Sektor 57 Gurugram. Deepak Yadav, pelaku pembunuhan telah ditangkap dan ditahan untuk menjalani serangkaian penyidikan.
Hindustan Times melaporkan, Radhika Yadav, semula terlibat adu mulut dengan ayahnya pada Kamis (10/7/2025) sekira pukul 11.30 waktu setempat. Cekcok diduga dipicu sebuah 'unggahan Instagram'.
Deepak Yadav yang murka segera mengeluarkan pistol revolver dan tanpa ampung memberondongkan tembakan kepada putrinya. Radhika tewas bersimbah darah. Empat peluru bersarang di tubuh mantan atlet negara bagian itu. Tiga di punggung, dan satu peluru di bahu.
Insiden mengerikan ini seketika membuat anggota keluarga gempar. Mereka segera membawa tubuh Radhika ke rumah sakit swasta terdekat. Namun nyawanya tak tertolong.
Juru Bicara Kepolisian Gurugram, Sandeep Kumar, mengatakan, penyelidikan awal menunjukkan senjata api yang digunakan Deepak berlisensi. Pistol itu telah disita. Adapun tersangka telah menjalani penyidikan.
“Sebuah unggahan media sosial menyebabkan ketegangan di rumah tersebut. Ayahnya menjadi gelisah dan menembaknya," kata Sandeep memaparkan kronologi kejadian sebagaimana dikutip The Hindu.
Rajender Kumar, anggota polisi dari kantor Sektor 56 Gurugram menambahkan, polisi menerima informasi tentang insiden tragis itu dari rumah sakit. Disebutkan seorang perempuan kritis akibat luka parah dari tembakan senjata api.
"Saat kami tiba, korban telah meninggal dunia. Pernyataan dari anggota keluarga mengonfirmasi bahwa ayahnya bertanggung-jawab," ujarnya.
Jenazah Radhika dikremasi pada Jumat (11/7/2025) malam. Sekitar 150 orang, termasuk keluarga yang berduka, menghadiri pemakaman. Air mata tumpah dalam ritual itu.
Pertanyaan pun bermunculan. Mengapa Deepak Yadav tega menghabisi nyawa putrinya?
Kepada polisi, Deepak mengaku tak kuat menahan malu karena sering diejek orang-orang di sekitar tempat tinggal mereka di Wazirabad. Dia murka karena dianggap cuma menumpang hidup dari kerja keras anaknya.
Untuk diketahui, Radhika mengelola akademi tenis yang mendatangkan keuntungan finansial bagi keluarga. Ayahnya berulang kali meminta agar akademi itu ditutup lantaran keuangan sudah cukup. Namun permintaan tersebut tak pernah digubris.

Deepak mengaku kerap diolok-olok sebagai gira hua baap (ayah yang jatuh secara ekonomi) ketika membeli susu. Selain Radhika yang membuka akademi tenis, kehidupan Deepak juga ditanggung putranya, Dheerap Yadav, seorang pegawai perusahaan properti.
Deepak kian malu karena pengangguran. Terkadang dia hanya bekerja kasar sebagai buruh. Ketika warga desa selalu mencemooh, dia makin depresi. Puncaknya ketika bersitegang dengan Radhika pada Kamis pagi itu, emosinya tak terkendali.
"Ayahnya tidak suka itu. Karena marah, dia menembaknya," kata Sandeep.
Radhika Yadav, perempuan kelahiran 23 Maret 2000 merupakan pemain tenis yang pernah menempati rangking 113 di nomor ganda dalam pemeringkatan Federasi Tenis Internasional (ITF). Insiden tragis ini memicu keprihatinan mendalam di kalangan warga India.
(Zen Teguh)