Sementara itu, Raja Nilakendra hanya mengandalkan jimat-jimat sakti sebagai tameng untuk mempertahankan kerajaannya. Sayangnya, taktik dan strategi peperangan tidak pernah dikembangkan. Akibatnya, Banten berhasil merebut ibu kota dan istana Pajajaran. Jimat sakti yang dikenal sebagai Ngibuda Sanghiyang Panji—yang selama ini dibanggakan dan diyakini sebagai tolak bala—ternyata tak mampu membendung serangan musuh.
Sejak saat itu, Kerajaan Pajajaran memasuki masa keruntuhan. Meskipun demikian, Nilakendra berhasil meloloskan diri dari kepungan pasukan Banten. Ia kemudian menjadi raja pelarian tanpa istana dan wafat dalam pelarian pada tahun 1567 Masehi.
(Awaludin)