Diketahui, jagat media sosial dibuat geger dengan sebuah unggahan akun yang mengunggah narasi terkait hasil autopsi dari diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial Arya Daru Pangayunan (39) yang disebut sebagai korban pembunuhan.
Lewat unggahan akun Instagram @nationalsecurity.id yang membagikan
hasil autopsi Arya dari Divisi Forensik NSA, sempat diklaim bahwa ditemukan luka memar dan tanda menyerupai kode/simbol yang belum berhasil dipecahkan dari tubuh Arya.
Dalam akun itu, Arya disebut bukan tewas karena bunuh diri, tetapi telah menjadi korban pembunuhan (targeted silent assassination). Pelaku diduga adalah aktor profesional dengan metode pembungkus (non-destructive killing).
Korban dibunuh oleh aktor atau orang yang merasa terancam oleh misi diplomatik dan penyelidikan korban.
"NSA RI menyimpulkan bahwa terdapat pemilihan fakta secara sepihak dan pengaburan narasi demi menutup dugaan pembunuhan," demikian sebagian isi postingan yang diunggah akun Instagram @nationalsecurity.id, pada Selasa (22/7/2025).
(Fetra Hariandja)