FLORES - Suasana di Kelurahan Watu, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendadak geger setelah warga menemukan benda mencurigakan yang diduga bom jenis mortir aktif, Senin (21/7/2025).
Benda tersebut ditemukan di tepi Jalan Slamet Riyadi, tepatnya di samping sebuah dealer motor. Penemuan ini langsung menyita perhatian warga dan mengundang respons cepat dari aparat keamanan.
Benda mencurigakan itu pertama kali ditemukan oleh Willy Meko, pemilik rumah kos yang sedang melakukan pembangunan di sekitar lokasi. Awalnya, ia mengira benda tersebut adalah onderdil kendaraan. Namun, setelah diamati lebih dekat, bentuk fisiknya yang menyerupai proyektil dan adanya bagian menyerupai "ekor" membuatnya curiga.
“Saya kira onderdil motor. Tapi setelah saya dekati, saya lihat ada bagian seperti ekor. Saya langsung curiga itu granat atau mortir, jadi saya segera lapor ke Pak Danky,” ujar Willy kepada wartawan.
Menerima laporan dari warga, Komandan Kompi (Danki) Brimob Kompi 2 Batalyon B Pelopor Manggarai, IPTU Julhaedi, segera turun ke lokasi.
“Begitu menerima laporan, saya minta warga mengirimkan foto untuk verifikasi awal. Setelah saya periksa, dipastikan bahwa itu adalah mortir aktif,” jelas IPTU Julhaedi.
Berdasarkan identifikasi awal, benda tersebut memang diyakini sebagai mortir aktif. Namun, asal-usul dan jenis pastinya masih dalam proses penyelidikan.
“Kami belum bisa pastikan apakah ini peninggalan masa lalu atau jenis baru. Saat ini baru satu yang ditemukan. Mudah-mudahan tidak ada temuan lainnya,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipatif, lokasi penemuan telah disterilkan, dipasangi garis polisi, dan dijaga ketat oleh aparat keamanan. Mortir tersebut tetap diamankan di lokasi sambil menunggu kedatangan tim Penjinak Bom dari Detasemen Gegana Sat Brimob Polda NTT yang sedang dalam perjalanan ke tempat kejadian.
“Kami telah mengantisipasi segala kemungkinan. Yang terpenting, warga tidak perlu takut. Situasi sudah terkendali dan lokasi telah diamankan,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk segera melapor jika menemukan benda asing atau mencurigakan di lingkungan mereka. Sementara itu, warga yang tinggal di sekitar lokasi penemuan sementara waktu telah dievakuasi demi alasan keselamatan.
(Awaludin)