“Kebutuhan mendesak saat ini adalah mengakhiri perang di Gaza dan menyelamatkan penduduk sipil. Perdamaian itu mungkin. Kami membutuhkan gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera, dan bantuan kemanusiaan besar-besaran bagi rakyat Gaza,” tulis Macron, dikutip dari BBC, Jumat (25/7/2025).
Keputusan Macron disambut positif oleh para pejabat Palestina. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut langkah tersebut sebagai “pemberian imbalan atas teror”, merujuk pada serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Dalam unggahan di X pada Kamis, 24 Juli 2025, Macron menegaskan: “Sesuai dengan komitmen historis Prancis untuk perdamaian yang adil dan langgeng di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina.”
“Kami juga harus menjamin demiliterisasi Hamas, serta mengamankan dan membangun kembali Gaza,” tambahnya.
(Fetra Hariandja)