Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gawat! Kebakaran Hutan dan Lahan Semakin Meluas, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca

Binti Mufarida , Jurnalis-Senin, 28 Juli 2025 |07:31 WIB
Gawat! Kebakaran Hutan dan Lahan Semakin Meluas, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca
Kebakaran Hutan dan Lahan Semakin Meluas, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca/BNPB
A
A
A

JAKARTA -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) di tiga provinsi yaitu Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda wilayah tiga provinsi tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melaporkan, saat ini 200 hektare lahan gambut di Desa Siran, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur terbakar.

“Meskipun lokasi kebakaran dekat dengan area permukiman warga Desa Muara Siran, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hingga Sabtu (26/7), terpantau masih tampak titik api dan asap yang cukup tebal,” ujarnya, Senin (28/7/2025).

 Aam – panggilan akrabnya – menambahkan, kejadian serupa terjadi di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Lahan seluas 6,2 hektar di Desa Pembaharuan, Kecamatan Kelapa Sampit dan Desa Tg. Batu Itam, Kecamatan Simpang Pesak terbakar.

BPBD Kabupaten Belitung Timur yang menerima laporan bergegas menuju lokasi dan melakukan pemadaman api jalur darat.

Karhutla juga terjadi di Provinsi Bengkulu, tepatnya di Desa Pagar Agung, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (26/7).

 

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Kepahiang bersama Damkar, TNI, dan Polri berupaya memadamkan api dengan satu unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil tangki air. Api berhasil padam pada hari yang sama.

Memasuki puncak musim kemarau pada akhir Juli hingga awal Agustus 2025 ini, BNPB mengimbau Pemerintah Daerah, khususnya di enam provinsi prioritas Karhutla untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi risiko bencana karhutla.

“Prakiraan curah hujan pada dasarian keempat Juli hingga dasarian pertama Agustus 2025 terpantau berada dalam kategori rendah, di bawah 50 mm,”pungkasnya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement